HURUF HURUF THYPOGRAFI DAN SEJARAHNYA

Tidak dapat dipungkiri bahwa teks adalah bagian dari desain grafis yang sangat penting. Oleh karena itu, untuk menguasai desain grafis, harus dipelajari pula tipografi, yaitu ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang huruf cetak.
Di dalam desain grafis, tipografi didefinisikan sebagai suatu proses seni untuk menyusun bahan publikasi menggunakan huruf cetak. Pemilihan huruf cetak tidak semudah yang dibayangkan. Ribuan bahkan jutaan huruf menyebabkan desainer harus cermat dalam memilih tipografi yang tepat untuk karyanya.
 
1. Sejarah Huruf
Huruf cetak timah yang ditemukan oleh Johann Guttenberg pada tahun 1440 merupakan tonggak sejarah tipografi yang sangat berarti. Bahkan dikatakan bahwa Guttenberg adalah Bapak Desain Grafis. Setelah era itu, huruf-huruf latin yang kita pergunakan mulai diciptakan satu demi satu. Hingga kini telah ada jutaan jenis font digital. Tokoh-tokoh tipografi terkenal dalam sejarah yang perlu kita kenal di antaranya adalah Didot, Herbert Bayer, Giambattista Bodoni, Aldus Manutius, William Caslon, Theodore Low De Vinne, Robert Estienne, Frederic William Goudy, El Markovich Lissitzky, William Morris, Eric Rowton Gill, dan Stanley Morrison.
DIDOT
Didot adalah nama keluarga dari seniman Prancis yang berkiprah di bidang percetakan dan publikasi. Telah dihasilkan karya-karya yang sangat berarti dalam sejarah seni dan teknologi percetakan melalui keluarga seniman tersebut.
Francois Didot (1689 – 1757)
Pada tahun 1713, dia membuka usaha keluarga yang bergerak di bidang percetakan dan perancangan huruf (type founder) dan hingga tahun 2006, perusahaan ini masih beroperasi di Paris dengan nama Firmin-Didot et Cie.
Francois Ambroise Didot (1730 – 1804)
Putra dari Francois Didot yang pertama kali menemukan cara mengukur huruf menggunakan satuan point, 1 point sama dengan 1/72 inch. Hingga saat ini system tersebut paling dominan dalam pengukuran huruf.
Pierre Didot (1761 – 1853)
Putra sulung Ambroise Didot menciptakan ornament-ornamen versi cetak klasik yang popular dengan nama Luovre Edition.
Firmin Didot (1764 – 1836)
Putra Francois Ambroise yang lain, Firmin Didot, menemukan proses pembuatan plat cetak yang dicor (Guttenberg menemukan huruf timah yang dicor). Dia juga mendesain huruf yang diberi nama Didot.
Giambattista Bodoni (1740 – 1813)
Seorang ahli cetak dan perancang huruf dari Italia, Giambattista Bodoni, diangkat oleh The Duke of Parma untuk memimpin perusahaan percetakannya. Bodoni bertugas menjadi pengawas saat perusahaan percetakannya menggarap order sebuah penerbitan dalam edisi sangat mewah dari karya Homer’s Illiad serta karya-karya klasik lainnya. Dia juga mencetak edisi peringatan dari Lord Prayer (tembang puji-pujian) yang dicetak dalam 155 bahasa. Bodoni dikenal sebagai desainer modern yang pertama dengan karyanya berupa Roman Style dengan nama Bodoni Book. Huruf yang didesain pada tahun 1798 adalah desain yang memiliki kontras antara bagian stroke yang tebal dan tipis, juga bentuk serif yang lurus.
Aldus Manutius (1450 – 1515)
Seorang ahli di bidang percetakan. Pada tahun 1490, dengan dukungan dana dari Prince of Carpi, ia mendirikan sebuah perusahaan percetakan di Venice untuk menerbitkan naskah-naskah dalam bahasa Latin Klasik dan Yunani berbentuk buku berukuran kecil yang kemudian kita kenal sebagai buku saku hingga kini. Pada tahun 1500 ia menciptakan huruf miring yang kemudian kita kita sebut Italic (karena berasal dari seorang ahli dari Italia). Huruf italic ini awalnya lebih ramping dibandingkan huruf roman biasa.
Penemuan tersebut menurunkan harga buku sehingga lebih murah jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Namun setelah segala sesuatu berkembang, factor penghematan dalam pemakaian space untuk huruf tidak lagi menjadi factor yang dominan. Orang-orang yang bergerak di bidang percetakan menemukan kelemahan dalam penggunaan body text dengan menggunakan huruf italic karena jenis huruf ini lebih sulit dibaca dibandingkan huruf roman.
William Caslon (1692 – 1766)
Seorang typefounder Inggris. Dia memulai karirnya di London sebagai pengukir (engraver) cetak. Selanjutnya ia membuka perusahaan yang khusus memproduksi karya huruf (typefoundary) yang sangat memperhatikan sifat eligibility (kejelasan), readability (keterbacaan), serta simplicity (kesederhanaan bentuk huruf). Hasil karya itu memungkinkan penggunaan huruf cetak berukuran lebih kecil sehingga satu halaman mampu memuat lebih banyak teks.
Frederic William Goudy (1865 – 1947)
Ia berasal dari Amerika Serikat dan memulai bisnis di bidang akuntan. Tahun 1895, ketika pindah ke Chicago, ia bekerja di bidang percetakan dan mulai merancang huruf. Ia mulai mendirikan perusahaannya sendiri dan menamainya Village Press di Park Ridge, Illinois tahun 1903. Oleh karena bisnisnya berkembang, ia pindah ke New York pada 1906, dan meneruskan usahanya di sana. Dua tahun kemudian ia berhasil memiliki rumah di daerah Marlboro, New York. Di sini usahanya semakin berkembang. Ia mendesain lebih dari 100 typeface baru. Di antaranya yang masih poluler hingga saat ini adalah Camelot, Forum, Goudy, Goudy Old Style, Kennerley, Titling, dan Village. Ia menerima penghargaan di bidang Graphic Art, termasuk di antaranya medali emas dari Institute of Graphic Arts dan American Institute of Architecs. Ia juga menulis beberapa buku di antaranya A Half Century of Type Design and Typography 1895 – 1945.
Eric Gill (1882 – 1940)
Nama yang sesungguhnya adalah Gill (Arthur) Eric Rowton. Dia adalah seorang type designer dan penulis asal Inggris. Ia membuat ukiran baru yang ikut dipamerkan di sebuah pameran di London pada tahun 1911. Dua tahun kemudian dia bergabung dengan sebuah Gereja Katolik Roma. Dalam periode tersebut Eric Gill melahirkan karya ukiran yang sangat bagus berupa salib bergambar Yesus yang hingga kini terpasang di London’s Westminster Cathedral. Pekerjaan itu selesai pada tahun 1918. Karya ukiran lain dipasang di War Memorial Universitas Leeds yang dibuat pada 1922 – 1923.
Eric Gill memulai karir sebagai pencipta huruf sejak tahun 1925 dengan menghasilkan huruf Perpetua dan tahun 1927 menghasilkan Gill Sans Serif. Keduanya menjadi huruf yang tetap digemari hingga kini. Gill Sans adalah satu dari 10 font yang paling sering dipakai.
John Warnock

Dia adalah pencipta font Warnock Pro. Dia adalah satu-satunya typefounder paling terkenal abad ini. Warnock menjabat President sekaligus Chief of Executive dari Adobe Corporation pada akhir dasawarsa 90-an hingga awal 2000. Dia pensiun dari Adobe pada tahun 2001 dan tetap sebagai ahli dari peusahaan raksasa yang beraset 1.2 milyard dollar Amerika atau setara dengan 12 triliun rupiah serta mempekerjakan 3043 tenaga kerja (pada tahun 2001). Perusahaan yang dipimpinnya berkembang sangat pesat setelah dia membeli Aldus Corporation yang memiliki Page Marker yang dipertahankan hingga versi 7 dan mematikan Aldus Photostyler karena prospeknya tidak sebagus Photoshop. Pada tahun 2004, Adobe juga membeli Macromedia yang terkenal dengan Macromedia FreeHand dan Macromedia Flash. Macromedia FreeHand berhenti hingga versi 11 dan Macromedia Flash berhenti hingga versi 8. Versi berikutnya menggunakan nama Adobe Flash 9. Itulah puncak teknologi percetakan (dan publikasi) yang berhasil dicapai John Warnock bersama Adobe karena karya-karyanya berhasil menguasai teknologi di dunia percetakan dan publikasi seantero dunia sebagai standard professional. Adobe menguasai (menjadi pemilik) sebagian besar hak cipta font yang ada.

Komentar

Postingan Populer